Laporan Perjalanan PLS di PT Sritex dan Museum Sangiran
Pada hari Kamis
tanggal 26 Maret 2015 sekolahku mengadakan kegiatan Pembelajaran Luar
Sekolah atau disingkat PLS . Partisipannya adalah semua siswa kelas X. Baik
kelas IPA maupun IPS. Dengan rombongan sebanyak 5 bus kami berangkat dari depan
gardu listrik Kelurahan Wates pukul 07.30 WIB. Aku berada di bus yang pertama
(bus 1). Kami melakukan Doa bersama memohon kesehatan dan keselamatan kepada
Allah SWT sebelum perjalanan kami lebih jauh lagi. Kami berangkat melewati
jalan Utara dari Magelang yaitu Kebonpolo, kemudian tiba di Blabak dan
selanjutnya Muntilan. Aku melihat sisi kiri jendelaku, ku lihat orang-orang
sekitar dengan berbagai aktifitasnya masing-masing. Aku memasang headset di telingaku dan memutar musik
yang aku sukai untuk menghilangkan rasa bosan. Perjalanan masih berlanjut, dan
hingga suatu saat bus berhenti di pomp bensin. Ternyata tidak sedikitit siswa
yang ingin membuang hajat. Aku melihat dari dalam bus banyaknya antrean di
depan pintu kamar mandi. Akhirnya aku memilih untuk tetap berada di dalam bus. Perjalanan berlanjut
saat semua telah kembali di bus masing-masing. Sesekali aku melihat jam di handphone ku berharap agar waktu cepat
berlalu dan kami segera tiba di tempat tujuan.
Tujuan pertama kami yaitu PT Sri Rejeki Isman
Tbk atau lebih dikenal dengan sebutan Sritex yang berada di Jalan K.H. Samanhudi
88, Jetis, Sukoharjo, Kota Surakarta. Sebelumnya memang aku belum pernah
jalan-jalan ke kota itu. Jadi, inilah awal aku di Kota Surakarta. Setelah beberapa
jam perjalanan, kurang lebih pukul 11.00 WIB kami tiba di Sritex. Kami turun
dari bus dan memasuki gedung serbaguna untuk mengikuti kegiatan yang pertama
yaitu memperhatikan presentasi dari pihak Sritex yang isinya adalah perkenalan
perusahaan itu sendiri, penayangan seorang tokoh pendiri perusahaan tersebut,
hingga perkembangan dan kemajuan perusahaan tersebut dari awal berdiri hingga
sekarang. Dijelaskan dalam presentasi itu bahwa pendiri perusahaan tersebut
yaitu H.M. Lukminto yang dahulu adalah seorang pedagang kain di Pasar Klewer. Beliau telah wafat, dan sekarang pengganti
kedudukannya adalah kedua putranya. Perusahaan tersebut memproduksi berbagai
macam jenis pakaian seperti batik, kemeja, seragam militer yang telah di ekspor
ke mancanegara, dan masih banyak lagi. Setelah
kami megikuti presentasi dari pihak perusahaan, kami diijinkan untuk melihat proses
penjahitan dan penyetrikaan kain. Kami berputar mengitari ruangan itu. Setelah
kami keluar, kami mampir di butik perusahaan tersebut. Di sana disediakan
bermacam macam produk tekstil yang tentunya pengunjung dapat membelinya.
Setelah puas melihat lihat barang dan beberapa rekan kami yang membeli beberapa
produk yang ada di butik itu, kami meninggalkan Sritex dan melanjutkan
perjalanan ke Rumah Makan Taman Sari.
Tidak memakan
cukup banyak waktu kami telah tiba di Rumah Makan Taman Sari. Di sana kami
melakukan makan siang, shalat, dan istirahat sejenak sebelum kami melanjutkan
perjalanan ke tempat kunjungan kedua yaitu Museum Purbakala Sangiran. Jam
menunjukkan pukul 15.00 WIB. Kami segera menaiki bus dan bersiap untuk
mengunjungi Museum Purbakala Sangiran. 45 menit berlalu dan kami sampai di Museum
Purbakala Sangiran yang terletak di Kalijambe, Kabupaten Sragien. Kami turun
dari bus dan segera masuk ke dalam ruang pameran yang ada di museum. Museum
sangiran tesebut memiliki ruangan pameran 1, 2, dan 3. Kami mengunjungi satu
per satu ruang pameran itu. Ruang pameran itu bersikan fosil-fosil manusia dan
hewan purba, berbagai jenis batuan, gambaran terbentuknya bumi, gambaran
kehidupan manusia pada zaman purba, patung -patung rekaan yang menyerupai
manusia purba, dan masih banyak lagi. Aku merasakan kekaguman terhadap kekayaan
Indonesia. Karena Museum Sangiran ini mendapat predikat situs manusia purba
terlengkap dan para ahli mancanegara yang memang terkagum-kagum oleh tempat ini
hingga penelitian yang serius dilakukan oleh para ahli tersebut. Memang di
tempat tersebut aku belum bisa menangkap semua apa yang ada di museum dan
memahami dengan baik. Tetapi, perjalanan selamat dan sehatku jauh lebih ku
syukuri. Kami merasa lelah setelah berkeliling di kawasan Museum Sangiran itu,
dan aku menginginkan untuk membersihkan badanku yang kian membau karena guyuran
keringat yag membasahi tubuhku. Aku pergi ke WC umum untuk membersihkan badan
kemudian shalat di mushola sekitar museum itu. Setelah selesai shalat, ternyata
bus sudah hampir berangkat. Teman-temanku pun telah memasuki bus. Tinggal guru
pembimbing yang masih di depan pintu bus menunggu siswa yang telat, termasuk aku.
Setelah semua masuk ke dalam bus kami melajutkan perjalanan ke tempat oleh-oleh
“Javenir”.
Jam menunjukkan
pukul 17.50 WIB. Kami sampai di “Javenir”. Di tempat itu ada berbagai macam
oleh-oleh mulai dari makanan dan minuman khas, kaos, batik, souvenir dan
aksesoris, dan lain-lain. Aku membeli oleh-oleh juga. Tetapi tidak sebanyak
teman-teman ku. Antrean di kasir cukup lama membuatku merasa tidak enak hati dengan
guru-guru yag telah menunggu cukup lama. Pukul 19.00 WIB, kami meniggalkan
tempat itu dan melanjutkan perjalanan ke Rumah Makan Taman Sari. Setelah sampai
di sana, kami melakukan shalat, makan malam, dan duduk-duduk istirahat.
Pukul 20.15 WIB. Kami masuk lagi ke
dalam bus untuk melanjutkan perjalanan. Perjalanan kali ini adalah pulang. Di
awal perjalanan, seorang crew bus
membagikan bigkisan yang di peroleh dari “Javenir” tempat oleh-oleh tadi.
Bingkisannya hanya satu, jadi harus menjawab teka-teki dulu jika menginginkan
bingkisan itu. Akhirya temanku dapat menjawabnya dan mendapatkan bingkisannya,
ternyata kaos.
Suasana di dalam bus lambat laun mulai sepi,
mungkin mereka lelah, batinku. Aku pun sempat tidur satu jam. Setelah aku bangun
dari tidurku, aku lihat ternyata perjalanan kami sudah sampai Yogyakarta,
betapa leganya aku. Sambil sms-an
dengan temanku, tidak terasa bus telah melewati Muntilan, Blabak, kemudian Mertoyudan.
Sebagian dari rombongan kami ada yang turun di jalan, karena jarak rumahnya
sudah dekat. Aku merasa sangat bersyukur dapat kembali di depan gardu listrik
dengan keadaan sehat, selamat, dan bahagia.
Besok lagi tulisannya diperbesar biar membacanya langsung 'CLING"
BalasHapus