Pengalaman dalam Bermasyarakat
Belum lama
di tahun 2015 ini, saya mempunyai sedikit pengalaman yang sebenarnya tidak
terlalu luar biasa. Namun, bagi saya yang terpenting adalah mendapat pelajaran
walaupun hanya sedikit.
Saat itu
hari mulai petang, waktu maghrib hampir tiba. Saya yang sedang belajar di kamar
itu, tiba-tiba dipanggil oleh temanku dari luar jendela. Dia memberitahu bahwa
tetangga kami ada yang meninggal dunia. Lantas ku tinggalkan buku dan alat
tulisku, ku kenakan celana panjang dan
beranjak menuju rumah duka bersama temanku.
Kami
membantu orang-orang untuk membawakan peralatan-peralatan yang akan digunakan
di rumah duka. Seperti tenda, meja, kursi, peralatan memasak, dan lain-lain.
Kami membawanya dari sebuah bangunan kecil milik masyarakat. Kami menyebutnya
dengan sebutan “gudang”. Kebiasaan warga kami menyimpan barang-barang yang
bersifat umum di tempat tersebut. Barang-barang tersebut milik masyarakat. Yang
boleh digunakan oleh siapapun. Setelah selesai membantu, kami mendapat perintah
dari suami almarhumah untuk membelikan
beberapa bungkus rokok yang akan diberikan kepada tukang gali kubur.
Adzan
maghrib berkumandang. Namun perintah itu kami laksanakan. Kami membeli beberapa
bungkus rokok dan membawanya ke kuburan. Dengan sepeda motor kami berboncengan.
Hujan yang tidak lebat mengiringi perjalanan kami ke kuburan. Sesampainya di
sana, terlihat beberapa orang sedang menggali kuburan dengan berlindungkan tenda
sederhana, karena hujan yang mengguyur. Kami memberikan rokok tersebut kepada
peggali kubur. Sebentar saja kami berlindung di bawah tenda sederhana itu
sebelum memutuskan untuk kembali ke rumah karena hujan yang belum reda.
Air hujan
masih bertetesan, namun kami kembali ke rumah masing-masing dan menunaikan
shalat maghrib. Pelajaran yang baik seperti itu akan berguna jika kita ikhlas
melakukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar