Minggu, 15 November 2015

Pengalaman dalam bermasyarakat




 Pengalaman dalam Bermasyarakat


Belum lama di tahun 2015 ini, saya mempunyai sedikit pengalaman yang sebenarnya tidak terlalu luar biasa. Namun, bagi saya yang terpenting adalah mendapat pelajaran walaupun hanya sedikit.


Saat itu hari mulai petang, waktu maghrib hampir tiba. Saya yang sedang belajar di kamar itu, tiba-tiba dipanggil oleh temanku dari luar jendela. Dia memberitahu bahwa tetangga kami ada yang meninggal dunia. Lantas ku tinggalkan buku dan alat tulisku, ku kenakan  celana panjang dan beranjak menuju rumah duka bersama temanku.


Kami membantu orang-orang untuk membawakan peralatan-peralatan yang akan digunakan di rumah duka. Seperti tenda, meja, kursi, peralatan memasak, dan lain-lain. Kami membawanya dari sebuah bangunan kecil milik masyarakat. Kami menyebutnya dengan sebutan “gudang”. Kebiasaan warga kami menyimpan barang-barang yang bersifat umum di tempat tersebut. Barang-barang tersebut milik masyarakat. Yang boleh digunakan oleh siapapun. Setelah selesai membantu, kami mendapat perintah dari suami almarhumah untuk membelikan beberapa bungkus rokok yang akan diberikan kepada tukang gali kubur.


Adzan maghrib berkumandang. Namun perintah itu kami laksanakan. Kami membeli beberapa bungkus rokok dan membawanya ke kuburan. Dengan sepeda motor kami berboncengan. Hujan yang tidak lebat mengiringi perjalanan kami ke kuburan. Sesampainya di sana, terlihat beberapa orang sedang menggali kuburan dengan berlindungkan tenda sederhana, karena hujan yang mengguyur. Kami memberikan rokok tersebut kepada peggali kubur. Sebentar saja kami berlindung di bawah tenda sederhana itu sebelum memutuskan untuk kembali ke rumah karena hujan yang belum reda.


Air hujan masih bertetesan, namun kami kembali ke rumah masing-masing dan menunaikan shalat maghrib. Pelajaran yang baik seperti itu akan berguna jika kita ikhlas melakukannya.