TEKS ANEKDOT
Teks anekdot adalah teks atau cerita singkat yang berisikan uraian permasalahan orang penting atau bisa juga tidak. dan biasanya mengandung unsur kelucuan atau sindiran.Teks Anekdot digunakan untuk menghibur pembaca. Teks anekdot juga ada yang mengandung pesan moral.
Unsur-unsur Teks Anekdot :
1. Abstraksi : Bagian awal yang berfungsi memberi gambaran cerita
2. Orientasi : Bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang
3. Krisis : Bagian dimana terjadi hal atau masalah yang unik dan tidak biasa
4. Reaksi : Bagian bagaimana cara penulis membuat tanggapan dari krisis
5. Koda : Bagian akhir cerita yang unik tersebut
Berikut ini contoh teks anekdot yang saya buat sendiri.
Turutilah
Kata Orangtua
Pada umumnya anak kecil itu
lucu,walau juga nakal,tapi hal itu adalah wajar.Setiap ada hal kecil,rasa ingin
tahunya besar.Otak atik ini itu dan akhirnya membuat kerusakan.Anak kecil ada
yang penurut,ada juga yang justru bandel.Dan berikut ini kisah si bocah yang
agak nakal tapi dia sebenarnya penurut.
Saat itu,pagi-pagi di lingkungan
sekolah,suasana pembelajaran terlihat.Budi yang waktu itu duduk di bangku taman
kanak-kanak mengikuti pelajaran yang diberikan Ibu Guru.Bu Tini
panggilannya.Saat Budi bergurau dengan temannya,Bu Tini memanggil si Budi. Budi
terkejut.
“Budi,kamu maju ke depan,coba jawab
pertanyaan ibu..”kata Ibu Tini dengan lembut.
Budi menolak
perkataan Ibu Tini.Namanya juga anak-anak.Disuruh maju masih takut.Tetapi Budi
akhirnya mau maju ke depan.
“Budi,Ibu
punya pertanyaan untuk kamu.3+4 sama dengan berapa Budi ?”
Budi diam
sejenak.Seperti mengolah otaknya untuk menemukan jawaban.
“Enam”.jawab
Budi. “Apakah benar anak-anak?tanya Ibu Tini dengan murid-murid yang lain.
“Salahh..
bu..” jawab murid-murid dengan serempak.
“Budi,itu
untuk PR kamu ya..kamu tanyakan kepada bapak atau ibu kamu.Dan besuk,kamu harus
sudah tau jawabannya dan harus benar.” Kata Bu Tini.
Jam menunjukkan pukul 11.00. Waktunya
Budi pulang.Sesampainya di rumah,Budi langsung menanyakan soal tadi kepada
bapaknya.Saat itu Bapak Budi sedang menghitung keuntungan dari dagangnya.Karena
dia adalah seorang pedagang di pasar.
“Pak,3+4
berapa pak?Pak Budi tidak menanggapi pertanyaan Budi.Karena sepertinya ia
tengah gembira.
“Allhamdulillah...
hari ini untung 50 ribu.”dengan gembira Pak Budi berkata.
Budi pergi
dan menanyakan kepada kakak perempuannya.Kakaknya sedang telvon dengan
pacarnya.”kak,,3+4 berapa jawabannya...? kakaknya tidak memperhatikan.Malah
asik-asikan telvon dan dengan lembutnya berkata : “benar sayyaanngg” Entah apa
yang dibicarakan dengan pacarnya.
Budi kembali
menanyakan soal tadi kepada ibunya.”bu,3+4 sama dengan berapa bu ? ibunya
tengah menonton sinetron kesukaannya,hingga tidak menghiraukan si Budi.Saat
sinetronnya selesai,ibunya menirukan lagu pada sinetron tersebut.”ooohhh
tegaaanyaaa..”itulah yang dinyanyikan ibunya. Budipun kebingungan mengapa semua
pertannyaannya tidak dijawab.
Hari berganti.Dan pagi itu seperti
biasa Budi sekolah.Ibu Tini menyuruh Budi untuk maju ke depan dan menjawab PR
yang diberikan kemarin.
“Budi,apa
kamu sudah menanyakan PR yang kemarin kepada Bapak Ibumu atau kakakmu?”
“iya
bu,sudah”
“Jadi,3+4
sama dengan berapa budi?” tanya Bu Tini.
Budi
menjawab : “50 ribu..”
Bu Tini
Terkejut . “Apakah itu benar budi ?”
Budi
menjawab kembali : “benarr sayaangg”
Bu Tini
menjadi heran dan menyuruh budi untuk keluar dari kelas.”Budi !!!. silahkan
kamu keluar !
“oohhh
tegaanyaaaaa.....” jawab budi sambil berjalan keluar.