Sabtu, 16 Agustus 2014

TEKS ANEKDOT




TEKS ANEKDOT
      Teks anekdot adalah teks atau cerita singkat yang berisikan uraian permasalahan orang penting atau bisa juga tidak. dan biasanya mengandung unsur kelucuan atau sindiran.Teks Anekdot digunakan untuk menghibur pembaca. Teks anekdot juga ada yang mengandung pesan moral.

Unsur-unsur Teks Anekdot :

1. Abstraksi       :   Bagian awal yang berfungsi memberi gambaran cerita
2. Orientasi        :   Bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang
3. Krisis             :    Bagian dimana terjadi hal atau masalah yang unik dan tidak biasa
4. Reaksi           :    Bagian  bagaimana cara penulis membuat tanggapan dari krisis
5. Koda             :   Bagian akhir cerita yang unik tersebut


Berikut ini contoh teks anekdot yang saya buat sendiri.


Turutilah Kata Orangtua

          Pada umumnya anak kecil itu lucu,walau juga nakal,tapi hal itu adalah wajar.Setiap ada hal kecil,rasa ingin tahunya besar.Otak atik ini itu dan akhirnya membuat kerusakan.Anak kecil ada yang penurut,ada juga yang justru bandel.Dan berikut ini kisah si bocah yang agak nakal tapi dia sebenarnya penurut.
        Saat itu,pagi-pagi di lingkungan sekolah,suasana pembelajaran terlihat.Budi yang waktu itu duduk di bangku taman kanak-kanak mengikuti pelajaran yang diberikan Ibu Guru.Bu Tini panggilannya.Saat Budi bergurau dengan temannya,Bu Tini memanggil si Budi. Budi terkejut.
    “Budi,kamu maju ke depan,coba jawab pertanyaan ibu..”kata Ibu Tini dengan lembut.
Budi menolak perkataan Ibu Tini.Namanya juga anak-anak.Disuruh maju masih takut.Tetapi Budi akhirnya mau maju ke depan.
“Budi,Ibu punya pertanyaan untuk kamu.3+4 sama dengan berapa Budi ?”
Budi diam sejenak.Seperti mengolah otaknya untuk menemukan jawaban.
“Enam”.jawab Budi. “Apakah benar anak-anak?tanya Ibu Tini dengan murid-murid yang lain.
“Salahh.. bu..” jawab murid-murid dengan serempak.
“Budi,itu untuk PR kamu ya..kamu tanyakan kepada bapak atau ibu kamu.Dan besuk,kamu harus sudah tau jawabannya dan harus benar.” Kata Bu Tini.
        Jam menunjukkan pukul 11.00. Waktunya Budi pulang.Sesampainya di rumah,Budi langsung menanyakan soal tadi kepada bapaknya.Saat itu Bapak Budi sedang menghitung keuntungan dari dagangnya.Karena dia adalah seorang pedagang di pasar.
“Pak,3+4 berapa pak?Pak Budi tidak menanggapi pertanyaan Budi.Karena sepertinya ia tengah gembira.
“Allhamdulillah... hari ini untung 50 ribu.”dengan gembira Pak Budi berkata.
Budi pergi dan menanyakan kepada kakak perempuannya.Kakaknya sedang telvon dengan pacarnya.”kak,,3+4 berapa jawabannya...? kakaknya tidak memperhatikan.Malah asik-asikan telvon dan dengan lembutnya berkata : “benar sayyaanngg” Entah apa yang dibicarakan dengan pacarnya.
Budi kembali menanyakan soal tadi kepada ibunya.”bu,3+4 sama dengan berapa bu ? ibunya tengah menonton sinetron kesukaannya,hingga tidak menghiraukan si Budi.Saat sinetronnya selesai,ibunya menirukan lagu pada sinetron tersebut.”ooohhh tegaaanyaaa..”itulah yang dinyanyikan ibunya. Budipun kebingungan mengapa semua pertannyaannya tidak dijawab.
         Hari berganti.Dan pagi itu seperti biasa Budi sekolah.Ibu Tini menyuruh Budi untuk maju ke depan dan menjawab PR yang diberikan kemarin.
“Budi,apa kamu sudah menanyakan PR yang kemarin kepada Bapak Ibumu atau kakakmu?”
“iya bu,sudah”
“Jadi,3+4 sama dengan berapa budi?” tanya Bu Tini.
Budi menjawab : “50 ribu..”
Bu Tini Terkejut . “Apakah itu benar budi ?”
Budi menjawab kembali : “benarr sayaangg”
Bu Tini menjadi heran dan menyuruh budi untuk keluar dari kelas.”Budi !!!. silahkan kamu keluar !
“oohhh tegaanyaaaaa.....” jawab budi sambil berjalan keluar.